Sebagai bentuk keprihatinan terhadap tingginya tingkat penderita kusta/lepra di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) menggelar seminar daring bertajuk “Pelatihan dan Workshop Deteksi Dini Penyakit Kusta dan Penatalaksanaan Disabilitas Akibat Kusta untuk Dokter Umum, Perawat dan Kader Kesehatan”.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) melalui Tim Katamataku (Identifikasi Tanda -Tanda Mata, Ekstremitas Kulit pada Penderita Kusta) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Ketua Tim Katamataku Yunia Irawati mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk keprihatinan UI terhadap tingginya tingkat penderita kusta/lepra di Indonesia. Menurutnya, data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi 3 dari 8 negara penyumbang kasus kusta terbanyak. Oleh karena itu, UI melalui tim Katamataku, berusaha memberikan pelatihan – pelatihan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama para tenaga kesehatan terkait kusta.

Pelatihan dan workshop yang diselenggarakan selama tiga hari (14, 18, dan 22 Agustus 2020) ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain dari Departemen Dermatologi dan Venereologi, Departemen Ilmu Kesehatan Mata, dan Departemen Rehabilitasi Medik FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo dan FKUBRS dr. Saiful Anwar Malang.

Bagikan artikel ini: