Mahasiswa UI terus menorehkan prestasi di ajang kompetisi internasional. Kali ini memborong empat penghargaan pada ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2024.
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) berhasil meraih empat penghargaan pada ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2024. Kompetisi yang diiselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students Federation (IPSF) Asia Pacific Regional Office (APRO), ini dilaksanakan di Chiang Mai, Thailand, pada 30 Juni hingga 7 Juli 2024.
Laurentius Rex dan Abendanon Dooradi berhasil meraih juara 1st Runner Up pada kategori Clinical Skills Event (CSE). Menurut Abendanon, ia bersama Laurentius harus berusaha lebih untuk mengerti patofisiologi hingga mekanisme obat-obatan yang digunakan. Keduanya menerapkan strategi dengan membuat rangkuman dan membahas materi bersama-sama.
“Pada ronde final, kami selalu memilih pertanyaan yang memberikan poin terbesar karena kami yakin akan kemampuan dalam menjawab pertanyaan,” kata Abendanon.
Masih dalam ajang yang sama, mahasiswa FF UI lainnya, Hosea Imanuel, Fika Aditya Syabani, An Nisaa Renanda Prananto, dan Nafisa Thahira berhasil menyabet gelar 2nd Runner Up pada kategori Industrial Skills Event (ISE). Menurut Hosea, keberhasilan tim ini diraih berkat persiapan yang sangat intensif.
“Kami melakukan studi literatur yang mencakup berbagai aspek, seperti efikasi, keamanan obat, dan prevalensi penyakit. Kami tidak hanya fokus pada inovasi, tetapi juga pada relevansi dan dampak nyata dari solusi yang kami tawarkan,” ujarnya.
Pada ajang APPS 2024 ini, mahasiswa FF UI juga berhasil meraih dua penghargaan lainnya, yakni 2nd Best Member Organization Award dan Member Recognition Award. Penghargaan 2nd Best Member Organization Award diraih oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FF UI. Sementara Member Recognition Award diraih oleh Kiranadinda Sakinah yang mendapat penilaian performa terbaik dari 150.000 lebih member IPSF APRO.
APPS 2024 merupakan ajang tahunan yang menginspirasi untuk mendorong peran profesional farmasi, menjadi ajang pertukaran budaya, dan memperkuat hubungan mahasiswa farmasi dari masing-masing negara. Ajang ini diikuti lebih dari 250 mahasiswa dari sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Thailand, Singapura, Taiwan, dan negara-negara lainnya.
