UI Luncurkan Tiga Program Riset dan Pengmas di Sukabumi

Program riset dan pengabdian masyarakat ini berfokus pada tiga hal, penurunan stunting, pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, dan praktik terbaik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

Guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan kuat Universitas Indonesia (UI) tak henti melakukan pengabdian masyarakat. Kegiatan pemberian layanan yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terus dijaga dan dipelihara oleh UI. Dalam implementasinya, program pengabdian masyarakat UI dijalankan oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) bersama para dosen dan mahasiswa.

Salah satu wujud pengabdian masyarakat ditempuh oleh Fakultas Ilmu Administrasi (FIA UI) melalui pertemuan pendahuluan terkait rencana penelitian dan pengabdian masyarakat di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Klaster Collaborative Governance and Dynamic Public Services (CGDPS) yang diketuai oleh Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si, ini berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Nagrak.

Dalam pertemuan tersebut, Tim CGDPS FIA UI berserta pemerintah setempat bersepakat melakukan kolaborasi untuk melaksanakan tiga rencana aksi kegiatan pengabdian masyarakat di 10 desa yang ada di Kecamatan Nagrak. Ketiga kegiatan tersebut adalah riset dan pengabdian masyarakat terkait penurunan stunting, pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, serta praktik terbaik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

Kecamatan Nagrak secara geografis berada di sebelah utara Kantor Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan radius 69 kilometer dari arah Ibu Kota DKI Jakarta. Kecamatan ini terdiri atas sepuluh desa, yakni Babakan Panjang, Balekambang, Cihanyawar, Cisarua, Darmareja, Girijaya, Kalaparea, Nagrak Selatan, Nagrak Utara, dan Pawenang.

Menurut Prof. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si, kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di desa-desa tersebut juga akan melibatkan para peneliti dari bidang keilmuan lain. Ia memberi contoh, terkait penurunan stunting, riset dan pengabdian masyarakat akan dilakukan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI). Desa Balekambang dipilih menjadi lokasi riset karena merupakan desa yang berhasil menurunkan prevalensi angka stunting secara signifikan.

Sementara itu, untuk riset dan pengabdian masyarakat terkait pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, kolaborasi akan dilakukan dengan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom UI). Amy melihat riset ini penting dilakukan karena salah satu permasalahan yang dihadapi Kecamatan Nagrak adalah data desa yang tersebar dan belum terkonversi secara digital. Kolaborasi ini akan menginisiasi aplikasi yang dapat mengintegrasikan data-data tersebut.

Terkait pengabdian masyarakat mengenai praktik terbaik BUMDes di Kecamatan Nagrak akan dijalankan bersama klaster lain di FIA UI. Kecamatan Nagrak dikenal dengan prestasinya sebagai kecamatan yang memiliki BUMDes Percontohan dengan performa pelayanan publik terbaik. BUMDes tersebut kini mampu menghasilkan profit yang sangat besar hingga miliaran rupiah.

“Praktik tersebut menarik untuk didalami dan dijadikan studi lebih lanjut sebagai salah satu contoh success story tata kelola BUMDes di Indonesia. Hal ini karena selain kepemilikannya yang unik, usaha desa yang dikembangkan juga berbentuk joint ownership yang merupakan hasil kolaborasi 10 desa di Kecamatan Nagrak,” kata Amy.

Bagikan artikel ini

Artikel lainnya