UI Beri Edukasi Pemasaran dan PIRT Teh Artisan Warga Sasakpanjang

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh UI ini diharapakan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. 

Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Farmasi (FF) memberikan edukasi pemasaran produk dan Pendampingan Sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) produk Teh Artisan bagi masyarakat di Desa Sasakpanjang, Bogor, Jawa Barat. Berkolaborasi dengan Shopee Indonesia, Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) ini dilaksanakan pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Prof. Dr. apt. Febrina Amelia Saputri, M.Si., selaku ketua pengmas mengatakan, edukasi yang dilakukan UI ini merupakan rangkaian kegiatan pengmas yang dilakukan FF UI di Desa Sasakpanjang. Sebelumnya FF UI telah melaksanakan program Edukasi dan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Edukasi Sertifikasi Halal pada Produk Pangan Hasil UMKM Warga, dan Edukasi Bahan Kimia Berbahaya dalam Makanan dan Obat Tradisional.

“Kegiatan hari ini merupakan rangkaian yang cukup panjang di mana kegiatan ini sudah ada perjanjian sejak 2021. Semua yang kami lakukan merupakan masukan dan keinginan dari warga. Kami bermaksud memfasilitasi keinginan tersebut dan terbukti warga di sini memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi terhadap program yang kami berikan,” ucap Fadlina. 

Edukasi pemasaran produk dan PIRT produk teh artisan yang berasal dari tanaman Stevia dan Rosela ini disampaikan oleh apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D. Dosen FF UI ini mengatakan, Biffa Tea merupakan ramuan teh herbal dari tanaman yang dikeringkan. Di samping memberikan rasa yang khas dari kombinasi berbagai rasa teh, minuman ini juga mengandung berbagai manfaat bagi tubuh. 

“Beberapa komposisi produk dapat ditanam oleh warga Desa Sasakpanjang, seperti rosella dan stevia yang memang sudah sejak lama dibudidaya oleh warga. Penanaman sendiri dapat mengurangi cost produksi sehingga keuntungan yang akan didapat nantinya akan lebih tinggi. Dengan dibalut kemasan yang menarik dan mudah dibawa, satu produk Biffa Tea dapat dijual dengan kisaran di atas Rp50.000 per pack.

Dekan FF UI Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa bangga kepada warga Desa Sasakpanjang yang selalu ingin berusaha untuk menyejahterakan desa mereka dengan konsisten dan menerapkan edukasi yang FF UI berikan selama ini.

“Warga di sini sangat kooperatif dalam mengikuti edukasi dan pelatihan yang kami berikan, bahkan satu langkah lebih maju dari ekspektasi kami. Semoga program kami ini benar-benar memberikan manfaat meningkatkan perekonomian desa,” ujar Arry.

Kiat Memasarkan Produk di E-Commerce

Mengenai cara efektif memasarkan produk disampaikan oleh Business Development Shopee Indonesia Kurnia Rahman. Menurut Kurnia, melalui e-commerce, penjual memiliki banyak keuntungan, terutama jangkauan lebih luas. Warga di Desa Sasakpanjang dapat menjangkau pembeli dari luar kota, bahkan luar negeri. 

E-commerce juga menawarkan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi, proses pembayaran cepat, adanya banyak promosi, dan dapat langsung melihat ulasan dari para pembeli,” ucap Kurnia. 

Dalam kegiatan tersebut, Kurnia juga mengajarkan bagaimana mempersiapkan nama produk, deskripsi produk, dan tutorial dalam membuka toko di Shopee. Warga Sasakpanjang juga diajarkan bagaimana  cara agar produknya dapat bersaing dengan produk lain menggunakan konsep POSE, yakni Perlihatkan keunggulan produk, Optimalkan penggunaan promosi dan gratis ongkir, Selesaikan pesanan tepat waktu, dan Evaluasi performa produk dan toko setiap bulan.

Kegiatan pengmas yang dilaksanakan oleh UI ini mendapat respons positif dari warga setempat, salah satunya Yustiana. Menurutnya, kehadiran pengmas FF UI sangat membahagiakan karena para warga benar-benar diajari bagaimana penanaman, pengolahan produk, hingga pemasarannya. 

“Selama ini kami menggunakan e-commerce hanya untuk belanja. Sekarang kami teredukasi untuk berjualan. Semoga produk kami akan semakin dikenal,” ujar Yustiana. 

Bagikan artikel ini

Artikel lainnya