Program yang dirancang Tim Bikun, Tim Minum Air Jalan Terus, dan Tim Pagi Teknik untuk mengatasi masalah lingkungan meraih penghargaan pada ajang Voice of Youth Challenge 2023.
Universitas Indonesia (UI). Kesadaran Universitas akan keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) telah diimplementasikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat.
Komitmen UI dalam menjaga keberlanjutan lingkungan terus digalakkan. Melibatkan pakar dan tenaga ahli dari berbagai disipilin ilmu, sejumlah inisiatif telah dilakukan, antara lain melakukan transisi energi seperti pemanfaatan energi matahari dan pengolahan limbah untuk menghasilkan energi bersih, serta pemeliharaan ruang terbuka hijau.
Inisiatif-inisiatif yang dilakukan UI telah memantik kepedulian mahasiswa akan isu lingkungan, seperti yang dilakukan oleh Tsamara Safira dan Rahel Sriwahyuni Sinaga. Dua mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi UI, yang tergabung dalam Tim Bikun ini menginisiasi projek “Managing Your Waste, Saving the Sustainability of Life”, program yang mengampanyekan pentingnya lingkungan bagi masyarakat sekitar Sungai Cisadane.
Beragam projek yang didasari kepedulian terhadap lingkungan yang dilaksanakan oleh mahasiswa UI ini selain memberi dampak posisitif bagi keberlanjutan lingkungan, juga berhasil menorehkan berbagai penghargaan, salah satunya dalam kompetisi Voice of Youth Challenge 2023.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian dan Penerapan Ilmu Administrasi (LPPIA), Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bersama Danone Indonesia, Tim Bikun berhasil meraih penghargaan Juara 3 Kategori Manajemen Sampah. Selain Tim Bikun, Tim Minum Air Jalan Terus meraih Juara 3 pada kategori Sadar Hidrasi. Sementara Tim Pagi Teknik mendapat Juara Favorit pada Kategori Sadar Hidrasi.
Dua kategori yang dilombakan pada Voice of Youth Challenge 2023, yakni Sadar Hidrasi dan Manajemen Sampah, merepresentasikan dua poin Sustainable Development Goals (SDGs), yakni kehidupan yang sehat dan sejahtera (good health and well-being) dan permasalahan lingkungan (climate action).
Kategori Manajemen Sampah menyoroti ide mahasiswa terkait program kegiatan atau kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam minimalisasi konsumsi, pemilahan sampah dari rumah, serta penggunaan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Sementara kategori Sadar Hidrasi menilai ide mahasiswa dalam bentuk program kegiatan atau kampanye terkait pentingnya menjaga tingkat hidrasi dalam tubuh untuk menunjang kesehatan masyarakat.
SOLUSI ATASI MASALAH BANGSA
Dra. Amelita Lusia, M.Si, juri Voice of Youth Challenge 2023, mengatakan, terdapat lima kriteria penilaian dalam kompetisi ini. Pertama, originality, innovation, dan creativity yang menilai ciri khas atau pembeda ide dari program yang sudah. Kedua, feasibility, artinya program dapat dijalankan dengan baik pada pilot project. Ketiga, sustainability program yang melihat adanya peluang replikasi program dan keberlangsungan di masa mendatang. Keempat, program memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif dan luas. Terakhir, presentation skill, pitch deck, dan gagasan disajikan secara menarik.
Amelita berharap dengan adanya kompetisi ini dapat mendorong para mahasiswa menghasilkan karya kreatif dan inovatif yang dapat menyelesaikan permasalahan bangsa yang dimulai dari lingkungan terdekat mereka.
“Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis permasalahan apa saja yang ada di sekitarnya dan merencanakan suatu projek yang dapat diimplementasikan sebagai bentuk sumbangsih mereka kepada masyarakat,” ujar Amelita