Limbah menjadi ancaman kerusakan lingkungan, namun jika dikelola secara baik dan tepat dapat menjadi barang bernilai ekonomis.
Pengolahan produk pangan memang tidak bisa dilepaskan dari limbah yang akan dihasilkan. Limbah seperti minyak jelantah ditambah dengan sampah dalam jumlah besar jika tidak dikelola secara baik berpotensi menjadi bencana. Sebuah kondisi yang dapat merusak lingkungan dan mencemari air sehingga berpotensi memunculkan berbagai penyakit.
Bagi masyarakat Desa Eretan Kulon, Indramayu, limbah menjadi bagian dari persoalan hidup yang dihadapi sehari-hari. Berada di pesisir pantai, mayoritas penduduk di desa tersebut mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian utama. Hasil laut ini kemudian diolah menjadi olahan pangan. Sayangnya, pengolahan hasil pangan tidak dibarengi dengan pengelolaan sisa olahan.
Agar limbah hasil olahan tidak mencemari lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan penyakit, Tim Pengabdian Masyarakat Bina Desa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia memberikan pelatihan kepada 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan seluruh warga Desa Eretan Kulon.
“Pelatihan ini dilakukan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM dan masyarakat Desa Eretan Kulon bahwa sampah dan minyak jelantah dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” ujar Ketua Tim Pengmas Bina Desa Vokasi, Dewi Kartika Sari, S.E., Ak., M.S.Ak., CA.
Dewi menambahkan, pelatihan ini menerapkan prinsip 3R, Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce ialah mengurangi sampah dan menjadi langkah preventif agar sampah tidak menumpuk. Reuse artinya memanfaatkan kembali barang-barang tidak terpakai menjadi barang baru. Sementara Recycle ialah mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang bernilai.
Lebih jauh Dewi menjelaskan, pelatihan ini mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun batang, sabun cair, hingga lilin. Pengolahan minyak jelantah tidak memerlukan biaya tinggi sehingga mudah diterapkan oleh siapa pun. Dalam pelatihan ini masyarakat juga diajak untuk melihat proses pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar plastik dan kerang, bahan yang mudah ditemukan di desa.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival rakyat hasil kolaborasi antara dosen dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi UI, pada 08 Oktober 2022. Sejumlah dosen Vokasi UI dari beragam program studi terlibat dalam pengmas ini yaitu Ari Nurfikri, SKM, MMR; Radityo Kusumo Santoso, S.I.A, MM; Besty Priyandhini, M.Si; Kuncoro Haryo Pribadi, S.Sos, M.Si; Pijar Suciati, S.Sos, M.Si; Mareta Maulidiyanti, S.Sos, MM; Gunawan Wicaksono, A.Md.OT, SKM, M.Si; Muhammad Hidayat Sahid, A.Md.OT., SKM., M.Epid; Muhammad Ridha, S.Sos, M.Si; dan Titis Wahyuni, S.Kom, M.Si. Festival tersebut juga mencakup pameran produk yang dihasilkan pelaku UMKM Desa Eretan Kulon.