N-Helix: Bersama Atasi Masalah Bangsa

Universitas Indonesia kerap menginisiasi kolaborasi dengan pemerintah, industri, media massa, dan masyarakat. Mencari solusi yang dihadapi bangsa Indonesia melalui kolaborasi.

Perguruan tinggi merupakan katalisator penting terbentuknya ekositem n-helix (triple helix, quadraple helix, pentahelix), sinergi yang menghubungkan perguruan tinggi dengan pemerintah, industri, media massa, dan masyarakat. Sebagai center of excellence, universitas memiliki sumber daya yang mampu menghasilkan inovasi di berbagai bidang yang dapat membantu menjawab tantangan dan kebutuhan pemerintahan, industri, media massa, dan juga masyarakat.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia (DISTP UI) Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D,. mengatakan, UI memiliki peran penting dalam sinergi n-helix yang melibatkan industri, pemerintah, masyarakat, dan media massa untuk mengembangkan inovasi dan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
UI menjalin kemitraan erat dengan industri melalui riset bersama, program magang, dan pelatihan yang memastikan lulusannya memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Sebagai pusat inovasi dan penelitian, UI berperan dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh industri dan masyarakat melalui penelitian di berbagai bidang. Universitas juga mendukung mahasiswa dan alumni untuk menciptakan perusahaan rintisan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. UI juga berperan aktif mengedukasi masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, serta berbagi pengetahuan dengan masyarakat.
“Kami juga membantu pemerintah dalam merancang kebijakan. Melalui peran aktif ini, kami berupaya menciptakan ekosistem kolaborasi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia,” ucap Gamal.

Advisor UKKPPM Smart City UI ini menambahkan, sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UI telah dan akan terus mengambil langkah-langkah strategis dalam sinergi n-helix untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Langkah strategis tersebut antara lain, mempromosikan penelitian multidisiplin yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk menangani masalah kompleks seperti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.

Langkah penting lainnya ialah memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam mendukung pembelajaran jarak jauh, riset kolaboratif, dan inovasi digital untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah dalam mengembangkan kebijakan dan inisiatif strategis yang relevan dengan pembangunan nasional juga menjadi langkah stretegis UI dalam sinergi n-helix.
“Kami juga terlibat dalam proyek-proyek kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengatasi masalah sosial di Indonesia,” ucap Gamal.

Rencana Strategis Kolaborasi N-Helix

Guna semakin menguatkan peran dalam ekosistem n-helix, UI telah memiliki rencana strategis yang tertuang dalam rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dalam pengembangan mitra strategis, misalnya, UI befokus mengembangkan mitra strategis baik di dalam negeri maupun internasional. Memperluas kemitraan global, baik universitas maupun lembaga riset terkemuka di dunia bertujuan meningkatkan akses ke sumber daya global dan berbagi pengetahuan.

Dalam bidang inovasi dan penelitian, universitas mempercepat upaya penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat memberikan solusi konkret terhadap permasalahan aktual yang dihadapi oleh masyarakat. Peningkatan kualitas dan penelitian yang berfokus pada proyek-proyek berdampak tinggi akan dapat mengubah sektor-sektor penting di dalam masyarakat. Melalui kemitraan dengan industri yang terjalin dengan kuat, inovasi yang dihasilkan akan dapat diterapkan dalam waktu singkat.
Lebih jauh Gamal menjelaskan, untuk jangka panjang, UI memiliki visi yang besar dalam kolaborasi n-helix ini, yakni kolaborasi yang dapat mendukung transformasi masyarakat. Beberapa target yang ditetapkan oleh UI antara lain, mengambil peran sebagai agen perubahan sehingga dapat memberikan pengaruh signifikan dalam transformasi masyarakat.

Sebagai perguruan tinggi, lanjut Gamal, UI memiliki visi menghadirkan pendidikan dan pembelajaran yang mampu mendukung keterampilan generasi Indonesia di masa depan. Melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kolaborasi n-helix yang diprakrasai UI diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kontribusi dalam Pembangunan Nasional

Kolaborasi sebagai jalan untuk mewujudkan Indonesia yang inovatif, tangguh, dan bermartabat perlu dilakukan terhadap seluruh aspek bangsa ini. Permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia meliputi banyak aspek, seperti kesehatan, ekonomi, industri, transportasi, hingga lingkungan. Untuk mengatasi masalah di bidang kesehatan, UI telah melahirkan sumber daya manusia yang mumpuni, memiliki fakutas yang mendukung pendidikan tenaga medis, penelitian kesehatan, dan pelayanan masyarakat melalui rumah sakit.

Di sektor industri, UI berperan mendukung pengembangan inovasi teknologi dan pelatihan tenaga kerja yang terampil. Kontribusi UI pada sektor transportasi dilakukan dengan mengembangkan sistem transportasi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan teknologi transportasi berkelanjutan. Sementara pada bidang lingkungan, UI melakukan berbagai penelitian untuk mengatasi tantangan lingkungan seperti perubahan iklim dan konservasi sumber daya alam.

Kiprah ekonom UI dalam memajukan perekonomian bangsa telah menjadi bagian yang mewarnai perjalanan Indonesia. Melalui pendidikan yang berkualitas, UI telah melahirkan para ekonom dan profesional bisnis yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan terlibat dalam penelitian ekonomi, serta analisis kebijakan. Para akademisi UI juga terlibat dalam berbagai program pembangunan nasional, salah satunya Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D. Melalui Keppres nomor 123/TPA/2022, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini ditunjuk sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ketika pemerintah membentuk Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara, saya diamanahkan sebagai Ketua Koordinator Bidang Transformasi Teknologi dan Inovasi. Kemudian ketika struktur organisasi Otorita IKN resmi dibentuk melalui Keppres nomor 123/TPA/2022, saya dipercaya sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD),” terang Ali Berawi.

Pria yang terpilih sebagai Top 2% World Ranking Scientists oleh Stanford University dan Elsevier BV ini mengatakan, Deputi THD bertanggung jawab terhadap kebijakan dan program transformasi hijau, seperti pemanfaatan energi terbarukan, intelligent transportation system, dan pemanfaatan teknologi pada sektor pembangunan untuk memastikan tercapainya Ibu Kota Negara Indonesia sebagai kota hijau, berkelanjutan, dan rendah emisi karbon.

Sementara pada bidang transformasi digital, Deputi THD bertanggung jawab terhadap kebijakan dan program terkait perencanaan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur digital, pemanfaatan berbagai teknologi modern, dan pengembangan ekosistem digital untuk mewujudkan IKN sebagai kota cerdas (smart city).

“Untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju pada 2045, pembangunan IKN tidak hanya membangun fisik (hardware), tetapi juga membangun teknologi dan sistem interkoneksi (software), serta membangun kapasitas dan kompetensi SDM dan entitas bisnis dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi (brainware). Ketiga hal ini menjadi target pencapaian agenda program kerja kami di kedeputian THD,” ucap Ali Berawi.

Ali Berawi menambahkan, Otorita IKN memiliki Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURAD), institusi riset yang dirancang sebagai pusat perubahan, sumber inovasi, dan fasilitator perkembangan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan yang berdaya saing. Institusi riset ini terbagi ke dalam beberapa klaster, mulai dari energi, pangan, transportasi, sosial humaniora, kesejahteraan, konservasi lingkungan, hingga teknologi informatika. NIURAD diharapkan menjadi melting pot, bertemunya berbagai scholar dan talen dunia untuk penciptaan, pengembangan, dan berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan IKN.

IKN yang tak ubahnya sebagai laboratorium besar dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk menciptakan dan mengembangkan berbagai terobosan baru dan inovasi. Oleh karena itu, perguruan tinggi yang memegang peranan penting dalam penciptaan dan penyebaran ilmu pengetahuan, serta teknologi memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan kapasitas dan kompetensi SDM (brainware) yang dibutuhkan dalam pembangunan kota modern berkelanjutan ini.

Guru Besar FT UI ini berharap, UI dapat memanfaatkan pembangunan IKN, global city for all, sebagai medium pembelajaran (lesson learned), transfer pengetahuan dan teknologi, dan secara masif dapat menggerakkan lompatan penguasan sekaligus penciptaan pengetahuan teknologi untuk membawa Indonesia Emas 2045.
“Ultimate goal dari pembangunan IKN adalah pencapaian peningkatan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat. Peranan perguruan tinggi sangat penting di sini,” kata Ali Berawi.

Kolaborasi Memajukan Negeri

Sejalan dengan harapan yang disampaikan Ali Berawi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045, Gamal berharap kolaborasi n-helix yang telah dan akan dilakukan UI dapat mencapai tujuan bersama, yakni memajukan Bangsa Indonesia.

Gamal meyakini, dengan menggabungkan pengetahuan yang dimiliki oleh UI, sumber daya industri, dan wawasan masyarakat akan dapat menciptakan solusi yang lebih baik di berbagai sektor. Gamal percaya bahwa kerja sama yang terjalin antara perguruan tinggi dengan pemerintah, industri, media massa, dan masyarakat akan menciptakan dampak positif secara nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
“Kami berharap kolaborasi n-helix ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi Bangsa Indonesia. Dengan tekad yang kuat, sinergi ini akan menghasilkan pencapaian yang luar biasa yang akan membawa kemajuan bagi Indonesia,” ucap Gamal.

Bagikan artikel ini

Artikel lainnya