Perguruan tinggi berpotensi tinggi menghasilkan sampah. Perlu langkah yang tepat untuk mengelola sampah sehingga tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Sampah masih menjadi masalah serius bagi Indonesia. Tak hanya industri dan rumah tangga, lingkungan kampus berpotensi tinggi menghasilkan sampah. Sejalan dengan bertambahnya civitas akademika, jumlah sampah yang dihasilkan juga turut bertambah. Oleh karena itu penting bagi perguruan tinggi untuk mengelola sampah dengan baik dan benar sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr. Zakianis, S.K.M., M.K.M. mengatakan, secara umum ketika universitas melakukan pengelolaan sampah, maka yang pertama harus dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang menjadi sumber sampah, jumlah produksi sampah, membuat program pemilahan, pengumpulan, serta pengolahan sampah. Ini merupakan upaya pengelolaan sampah dari sumbernya, yaitu universitas.
Mengelola sampah dari sumbernya merupakan langkah penting yang perlu dilakukan sebab sebagian besar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah tidak berfungsi. Mencari lokasi TPA yang baru bukan hal yang mudah. Masyarakat cenderung menolak lingkungannya dijadikan lokasi TPA. Oleh karena itu, lebih baik untuk pengelolaan sampah dilakukan di awal daripada dibebankan kepada TPA.
Lebih jauh Zakianis menjelaskan, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan sehingga diharapkan dapat menginisiasi lahirnya program-program pengolahan sampah.
“Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan sehingga menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Mahasiswa UI juga diharapkan dapat berkontribusi dalam program pengolahan sampah ini,” ujar Zakianis.
Sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan, UI telah memiliki fasilitas untuk pengolahan sampah yang cukup lengkap di dekat Politeknik Negeri Jakarta. Selain itu, sejumlah fakultas memiliki kebijakan pengolahan sampah yang cukup komprehensif, seperti FKM, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yakni kebijakan pemilahan sampah plastik dan daur ulang sampah.
Kiat Pengelolaan Sampah di Perguruan Tinggi
Pemilahan Sampah di Sumber
Langkah awal yang perlu dilakukan ialah mengidentifikasi lokasi sumber sampah seperti kelas, kantin, dan laboratorium. Setelah itu pilah sampah secara benar. Setidaknya terdapat empat jenis sampah yang harus dipilah, yakni sisa makanan, botol plastik, kertas, limbah B3, dan elektronik. Memilah sampah dengan benar memberikan sejumlah manfaat, antara lain mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga kesehatan serta keselamatan pengelola sampah dan masyarakat.
Memilih Wadah yang Tepat
Minimal terdapat tiga wadah yang berbeda sebagai tempat pembuangan sampah, yakni wadah untuk sisa makanan, wadah untuk sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi, dan wadah untuk sampah residu seperti pembalut. Wadah-wadah sampah ini harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, harus kedap air. Kedua, tidak mudah berkarat. Ketiga, tertutup supaya lalat tidak hinggap di tumpukan sampah tersebut.
Jadwalkan Waktu Pengangkutan Sampah
Waktu pengangkutan sampah perlu ditetapkan baik pagi atau sore hari. Sampah-sampah yang sudah dipilah sebaiknya diangkut dengan cara terpilah juga. Untuk menyiasati hal tersebut, kita bisa menentukan jadwal pengangkutan sampah sesuai dengan jenis sampah terpilah atau menyediakan sarana pengumpul sampah terpilah.
Pastikan Menggunakan Alat Pelindung Diri
Petugas kebersihan di perguruan tinggi perlu memakai alat pelindung diri. Langkah ini penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko dari bahaya kuman, tertusuk benda tajam, percikan cairan kimia, dan bahan berbahaya lainnya.