Akselarasi Pariwisata Digital melalui Gamifikasi Peta Indonesia

Gamifikasi ini mempermudah masyarakat Indonesia memahami peta Indonesia dan mempercepat pariwisata digital. Diharapkan menjadi alat untuk mewujudkan tujuan pembanguan berkelanjutan. 

Menggabungkan kesenangan bermain game dalam proses pembelajaran diyakini dapat meningkatkan motivasi untuk belajar. Konsep game sebagai pendekatan pembelajaran ini diaplikasikan oleh empat mahasiswa Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) dengan merancang gamifikasi peta Indonesia. 

Gamifikasi yang dirancang untuk meningkatkan pehamaman masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, mengenai peta standar Indonesia sekaligus sebagai percepatan pariwisata digital ini dirancang oleh Adnan Hasyim Wibowo, Abimanyu Dharma Kamanungasan, Azhari Ramadhani, serta Stella Eulia Andoko yang tergabung Tim ArtemiS. 

Adnan Hasyim Wibowo selaku Ketua Tim ArtemiS menjelaskan, gamifikasi merupakan metode atau konsep pembelajaran daring menggunakan mekanika berbasis elemen-elemen yang ada di dalam permainan atau game sebagai pendekatan pembelajaran. 

“Gamifikasi membuat pembelajaran daring lebih menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri ketika para penggunanya berhasil mencapai hal-hal tertentu dalam gamifikasi tersebut,” ujar Hasyim. 

Hasyim menambahkan, gamifikasi ini dirancang dengan mengonversikan data Digital Elevation Model Shuttle Radar Topography Mission dari peta standar Indonesia yang kemudian digabungkan dengan peta tutupan lahan dari lembaga informasi geospasial yang diproses ke dalam permainan Minecraft. Permainan dari sandbox yang dikembangkan oleh pengembang game asal Swedia, Mojang Studios, ini dipilih karena dipercaya mampu mengasah kreativitas. 

Game Minecraft merupakan salah satu permainan yang banyak digunakan sebagai media gamifikasi. Popularitas game ini didukung oleh komunitas Minecraft yang begitu kreatif sehingga memiliki potensi eksplorasi yang tak terhingga. 

Game Minecraft memiliki fitur untuk create map berdasarkan imajinasi dan kreativitas kita sehingga memungkinkan para pemain untuk menduplikasi berbagai bentang alam yang ada di kehidupan nyata,” kata Hasyim.

Lebih jauh Hasyim menjelaskan, gamifikasi ini memanfaatkan perangkat lunak pengolahan data geospasial yakni MicroDem dan WorldPainter untuk membuat ulang peta Indonesia di dalam game Minecraft. Gamifikasi rancangan Tim ArtemiS ini telah melalui beberapa kali uji coba dan memiliki kelayakan yang sangat signifikan dan potensi untuk dikembangkan. 

 

Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Dirancang di tengah kesibukan perkuliahan, empat mahasiswa FMIPA UI ini berbagi peran untuk dapat menyelesaikan proyek ini. Hasyim bertugas melakukan uji kelayakan dan potensi sekaligus berperan sebagai editor. Abimanyu dipercaya untuk mengkalibrasi ruang virtual pada Minecraft dan melakukan pengujian ruang virtual. Azhari bertugas menganalisis kebaruan yang diusung dan memastikan relevansinya dengan Sustainability Development Goals. Sementara Stella berperan memproses data DEM SRTM, yakni data yang menampilkan topografi atau bentuk permukaan bumi berdasarkan data ketinggian satelit yang akan digunakan sebagai world (ruang virtual) Minecraft.

Kerja keras Tim ArtemiS membuahkan hasil postif. Keempat mahasiwa FMIPA ini berhasil meraih Excellence Award pada ajang ASEAN Geospatial Challenge 2023. ASEAN Geospatial Challenge merupakan kompetisi yang mempromosikan penggunaan teknologi dan informasi geospasial untuk mendukung negara-negara di Asia Tenggara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penghargaan ini diumumkan secara daring dalam acara Geo Connect Asia 2023, pada Kamis (16/3).

Gamifikasi hasil rancangan empat mahasiswa FMIPA UI ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada tujuan Quality Education (4), Industry, Innovation, and Infrastructure (9), Peace, Justice, and Strong Institutions (16), dan Partnerships for The Goals (17).

Bagikan artikel ini

Artikel lainnya