FIA UI: Adakan Pelatihan Literasi Keuangan di Desa Terbaik

Pandemi COVID-19 sempat menghambat laju roda perekonomian Indonesia di berbagai sektor, tak terkecuali bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Alhasil, para pelaku usaha di bidang tersebut perlu terampil dalam mengelola keuangan di masa yang penuh tantangan.

Berawal dari isu tersebut, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berinisiatif melaksanakan pengabdian masyarakat melalui pelatihan mengenai peningkatan Literasi Keuangan bagi penduduk Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta. UMKM sekitar menjadi target FIA UI demi memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengelola keuangan secara terorganisir.

PEMILIHAN DESA TERBAIK

Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata terbaik yang telah dinobatkan oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dalam kategori Best Tourism Village 2021. Hal ini lah yang menjadi latar belakang utama FIA UI memilih desa tersebut untuk diadakan pelatihan peningkatan literasi keuangan demi mempertahankan eksistensi UMKM sekitar.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan literasi keuangan ini diberikan kepada 25 orang yang terdiri atas pemilik UMKM mandiri maupun pengurus dan tiga anggota kelompok UMKM yang tergabung dalam Griya Coklat, Griya Spa, dan Griya Batik. Ketiga kelompok UMKM tersebut dikatakan sebagai salah satu penopang yang menggerakkan perekonomian Desa Wisata Nglanggeran.

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali dengan materi yang terdiri atas tujuh indikator perencanaan keuangan, meliputi perencanaan anggaran dan evaluasi atas tujuan bisnis, pencatatan keuangan, sumber-sumber pendanaan, terminologi keuangan dan pencatatan keuangan, pengelolaan keuangan dengan menggunakan sistem informasi, penggunaan teknologi, dan pengelolaan risiko.

Dosen FIA UI, Dr. Umanto, M.Si, CFPÒ selaku Ketua Pengabdian Masyarakat mengungkapkan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh FIA UI bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan risiko sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan UMKM itu sendiri. “Hal ini penting sebagai bentuk peningkatan kesadaran serta bagaimana mereka dapat melakukan identifikasi risiko, evaluasi risiko, pengukuran risiko, dan mitigasi risiko dalam rangka pencapaian tujuan keuangan mereka dalam jangka panjang,” ujar Dr. Umanto.

Melalui kegiatan ini, Dr.Umanto pun berharap agar seluruh pelaku UMKM di Desa Wisata terbaik ini dapat meningkatkan literasi keuangan yang tentunya sangat erat berkaitan dengan pengelolaan keuangan UMKM maupun pengelolaan keuangan pribadi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Diharapkan juga melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM dapat mempraktikkan kegiatan pembukuan atau pencatatan keuangan sederhana yang pada akhirnya secara mandiri mampu melakukan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk laporan laba (rugi), laporan perubahan modal, maupun neraca,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini: